Minggu, 03 November 2013

Luftwaffe


Pada awal Perang Dunia II, Luftwaffe merupakan angkatan udara paling mutakhir di dunia. Dengan taktik, pesawat terbang, dan pelatihan yang lebih baik, mereka dapat mengalahkan angkatan udara Polandia dan Prancis pada tahun 1939–1940 serta kekuatan udara Uni Soviet pada tahun 1941. Namun pada tahun 1945, Luftwaffe ternyata tidak bisa lagi mempertahankan perbatasan dan kota-kota Reich Ketiga dari gempuran udara Sekutu dan, sebagaimana rezim Nazi, mereka berada di ambang kehancuran.  

Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Luftwaffe merupakan sebuah ikhtisar dari sejarah angkatan udara Jerman Nazi sejak hari-hari awal pendiriannya hingga kehancurannya. Mengeksplorasi cikal-bakal pendiriannya yang dirahasiakan, kemunculan dan perluasannya secara terang-terangan di bawah rezim Nazi, uji coba tempurnya dalam Perang Saudara di Spanyol, dan operasi militer yang dilakukannya di semua arena medan peperangan—dari Eropa hingga Afrika Utara, Laut Tengah, dan Front Timur. Buku ini juga dilengkapi dengan data berbagai pesawat terbang terkemuka, strategi militer maupun unsur-unsur non-penerbangan Luftwaffe. Sebuah buku yang menceritakan seluruh drama eksistensi angkatan udara Hitler, dari pemboman terhadap Warsawa, perebutan supremasi udara di atas Inggris hingga duel udara pesawat pemburu jet melawan pesawat pembom bermesin di atas Jerman.


Judul                : Luftwaffe
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020224848
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 240
Tahun Terbit  : 2013

Dalam Cengkeraman Dai Nippon




“Cahaya Asia NIPPON! Pelindung Asia NIPPON! Pemimpin Asia NIPPON!

Slogan Gerakan Tiga A

Zaman pendudukan Jepang merupakan salah satu periode terkelam dalam sejarah bangsa Indonesia. Romusha dan Jugun Ianfu merupakan sebagian dari istilah Dai Nippon yang melambangkan penderitaan bangsa Indonesia selama masa pendudukan Jepang. Namun periode ini juga ditandai dengan dorongan terhadap nasionalisme Indonesia ayng dilakukan oleh bala tentara Negeri Matahari Terbit, yang pada akhirnya membuka jalan bagi terbentuknya sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masa pendudukan Jepang membuat bangsa Indonesia memiliki kesadaran politik untuk menolak penjajahan, membiasakan para pemimpin pergerakan untuk memegang kepemimpinan politik secara nasional, dan menyiapkan bangsa Indonesia untuk melakukan perlawanan bersenjata guna memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Judul                : Dalam Cengkeraman Dai Nippon
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020212661
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 168
Tahun Terbit  : 2013

Runtuhnya Hindia Belanda



“Belanda berada di sini (Hindia Belanda) selama 300 tahun lagi … bila perlu dengan pedang dan pentung”

Jhr. Mr. B.C. de Jonge, Gubernur Jenderal Hindia Belanda


Kalijati, 8 Maret 1942. Impian Belanda untuk tetap menguasai negeri yang disebut sebagai “Untaian Zamrud di Khatulistiwa” ini musnah untuk selamanya. Di luar dugaan, Putra-Putra Nippon berhasil meraih kemenangan atas bangsa-bangsa Barat di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, ketika Perang Asia Timur Raya dikobarkannya. Mengapa mereka dapat mengalahkan kekuatan Sekutu yang lebih besar? Mengapa balatentara KNIL, yang berhasil menjadi pedang dan pentung Belanda untuk menguasai kepulauan Nusantara tidak berkutik melawan kekuatan Dai Nippon? Bagaimana bangsa Indonesia menyikapi konflik di antara kedua kekuatan asing yang memperebutkan negeri ini?

Sebuah catatan factual mengenai peperangan antara Jepang dan Sekutu di Indonesia, Runtuhnya Hindia Belanda merupakan kisah singkat yang hidup mengenai peristiwa-peristiwa yang mengarah pada pecahnya Perang Pasifik; gambaran mendebarkan mengenai pertempuran di udara, laut, dan darat; serta pergumulan bangsa Indonesia menuju tahap sejarah yang berikutnya.    

Judul                : Runtuhnya Hindia Belanda
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020208046
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 240
Tahun Terbit  : 2013


Kamis, 05 September 2013

Neraka di Normandia


"Penampilan prajurit Jerman di Normandia selamanya 
akan diabadikan dalam buku-buku sejarah."
Kurt Meyer, bekas komandan Divisi Panzer SS 'Hitlerjugend'

D-Day, 6 Juni 1944. Pada hari itu, setelah bertahun-tahun persiapan, Sekutu akhirnya membuka front kedua untuk menembus Festung Europa-nya Hitler. Apa yang kemudian terjadi setelah pendaratan Sekutu di Normandia? Mengapa para pemimpin Jerman enggan untuk memercayai bahwa sebuah invasi memang telah terjadi saat itu di kawasan tersebut? Mengapa divisi-divisi panzer yang sudah siap beraksi tidak diizinkan menyerang musuh? Apa yang terjadi dengan Luftwaffe?

Neraka di Normandia merupakan cukilan kisah orang-orang yang mempertahankan Tembok Atlantik Hitler yang digembar-gemborkan ketangguhannya. Cerita tentang orang-orang yang bertempur mati-matian tetapi tanpa harapan untuk mempertahankan Reich 1000 Tahun. Kisah orang-orang yang mengawaki kubu-kubu pertahanan di pantai Normandia, memberondongkan senapan mesin di ladang-ladang, dan membawa panzer-panzer ke medan laga. Sebuah kisah pertempuran di Normandia dari kacamata para prajurit Hitler.

Judul                : Neraka di Normandia
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 97860208039
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 188
Tahun Terbit  : 2013

Cuplikan buku




Ingin tahu apa komentar pembaca yang budiman tentang buku ini? Bacalah di sini



Neraka di Front Timur



”Perang melawan Rusia tidak bisa dilakukan secara ksatria. Ini adalah perang mengenai perbedaan ideologi dan rasial, yang akan dilakukan dengan kekerasan dan kekejaman yang tidak ada bandingannya dalam sejarah.”
Adolf Hitler

”Ini bukan sebuah perang biasa. Ini perang seluruh bangsa Rusia. Kita bukan hanya harus menyingkirkan bahaya yang membayangi kita, tetapi juga membantu semua bangsa yang mengerang di bawah penindasan Fasisme."
Josef Stalin

Perang Jerman-Soviet merupakan peperangan paling brutal dan menghancurkan pada Abad ke-20. Dalam konflik yang berlangsung selama berkobarnya Perang Dunia II itu, Moskow, Stalingrad, Kursk, dan Berlin adalah nama-nama pertempuran yang dianggap paling menentukan dari konflik raksasa antara kedua kubu ideologi yang sangat bermusuhan di Eropa. Namun, selain keempat pertempuran terkenal itu, masih ada empat pertempuran raksasa lainnya yang menentukan dalam konflik berdarah tersebut tetapi sering kali terlupakan detilnya. Inilah kisah-kisah tentang pertempuran Kiev 1941, Kharkov 1942, Belarus 1944, dan Hongaria 1945—pertempuran-pertempuran mematikan yang tertutup oleh kabut asap Neraka di Front Timur. 


Judul                : Neraka di Front Timur
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020212500  
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 188
Tahun Terbit  : 2013

Minggu, 01 September 2013

Greatest Raids



"Kita dapat tidur nyenyak karena orang-orang yang tangguh berjaga-jaga di malam hari untuk menghadapi mereka yang hendak menyakiti kita."

George Orwell


Dunia terus dihantui teror. Pemboman, pembunuhan, dan penyanderaan berlatar ideologi yang masih terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, kembali mengingatkan bahwa terorisme memang belum terkalahkan sekalipun terus diperangi. Namun, sejak peristiwa Pembantaian Olimpiade Munich tahun 1972, sebuah fenomena baru pun muncul sebagai tanggapan terhadap ancaman terorisme.

Dari Entebbe dan Mogadishu di benua Afrika, melewati Du Pont dan Marseille di Eropa, hingga ke Bangkok di Asia, Greatest Raids merupakan kisah-kisah spektakuler yang merupakan tanggapan Dunia Bebas untuk membuat ”membuat dunia menjadi tempat yang tidak aman bagi teroris”. Sebuah kisah tentang kiprah pasukan elite kontra-teroris yang bertempur dalam perang rahasia mematikan melawan ancaman terorisme.

Judul                : Greatest Raids: Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020214498 
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 200
Tahun Terbit  : 2013

Selasa, 27 Agustus 2013

Perang Yang Tidak Boleh Dimenangkan: Kisah Perang Korea, 1950-1953


Pada tahun 1950, Perang Dingin tiba-tiba menjadi ”panas” ketika pihak Komunis Korea Utara menyerbu Korea Selatan. Sebagai tanda kebulatan tekad Barat dalam membendung agresi Komunis, Amerika Serikat segera mengirimkan pasukan di bawah payung PBB untuk membantu Korea Selatan. Dalam waktu empat bulan, Amerika kelihatannya bukan hanya berhasil menghalau pihak agresor tetapi juga akan menyatukan seluruh Korea. Namun, tepat saat kemenangan nyaris diraih, Cina Komunis, dengan dukungan Uni Soviet, melakukan intervensi. Diselimuti bayang-bayang pecahnya sebuah Perang Dunia III, konflik di Korea pun menjadi ”perang terbatas” pertama Amerika Serikat—sebuah perang yang tidak ditujukan untuk membuat musuh bertekuk lutut melainkan bersifat ”terbatas” untuk memelihara kelestarian Korea Selatan. Sebuah perang berlarut-larut yang menelan puluhan ribu jiwa prajurit Amerika, Perang Korea akhirnya menjadi perang pertama yang tidak dimenangkan oleh bangsa itu.

Kegagalan Amerika untuk meraih kemenangan total di Korea, hanya beberapa tahun setelah mereka memaksa musuh yang jauh lebih kuat bertekuk lutut dalam Perang Dunia II, mengisyaratkan tantangan baru yang dihadapi kekuatan militer Amerika pada zaman Perang Dingin. Dalam suatu zaman di mana tersedia senjata nuklir, bisa jadi kemenangan total mustahil dicapai. Sebuah Perang Yang Tidak Boleh Dimenangkan, Korea merupakan suatu konflik berlarut-larut yang tidak populer dan berakhir dengan hasil yang tidak memuaskan bangsa Amerika—sebuah pendahulu dari Perang Vietnam. 

Judul                : Perang yang Tidak Boleh Dimenangkan: Kisah Perang Korea, 1950-1953
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020220857 
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 188
Tahun Terbit  : 2013

Singa Bosnia


 ”Saya  tidak menentang Islam karena agama itu mendidik para prajurit dalam divisi ini bagi saya dan menjanjikan mereka surga jika mereka bertempur dan mati dalam pertempuran;

sebuah agama yang sangat praktis dan menarik bagi para prajurit!”

Reichsführer SS Heinrich Himmler



Bosnia-Hercegovia, 1941–1945. Terjepit dalam perang saudara berdarah di tengah-tengah perang yang lebih besar antara rakyat Yugoslavia dan kekuatan pendudukan Poros, kaum Muslim berusaha mencari bantuan untuk menyelamatkan komunitas mereka. Dan orang yang menjadi tumpuan harapan mereka ternyata adalah Heinrich Himmler, pemimpin SS Nazi yang ditakuti!

Harga yang harus mereka bayar: bersedia menjadi kaki tangan Nazi dan umpan peluru bagi kejayaan Reich Ketiga. Inilah kisah salah satu unit paling ganjil sekaligus kontroversial dalam sejarah Reich Ketiga: kisah para prajurit Muslim Bosnia dalam barisan Waffen-SS.  

Judul                : Singa Bosnia: Sejarah Divisi SS Handschar
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020210100
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 164
Tahun Terbit  : 2013 

Ingin tahu apa komentar pembaca yang budiman tentang buku ini? Silakan baca di sini