“Belanda
berada di sini (Hindia Belanda) selama 300 tahun lagi … bila perlu dengan
pedang dan pentung”
Jhr. Mr.
B.C. de Jonge, Gubernur Jenderal Hindia Belanda
Kalijati, 8
Maret 1942. Impian Belanda untuk tetap menguasai negeri yang disebut sebagai
“Untaian Zamrud di Khatulistiwa” ini musnah untuk selamanya. Di luar dugaan,
Putra-Putra Nippon berhasil meraih kemenangan atas bangsa-bangsa Barat di Asia
Pasifik, termasuk Indonesia, ketika Perang Asia Timur Raya dikobarkannya.
Mengapa mereka dapat mengalahkan kekuatan Sekutu yang lebih besar? Mengapa
balatentara KNIL, yang berhasil menjadi pedang dan pentung Belanda untuk
menguasai kepulauan Nusantara tidak berkutik melawan kekuatan Dai Nippon?
Bagaimana bangsa Indonesia menyikapi konflik di antara kedua kekuatan asing
yang memperebutkan negeri ini?
Sebuah
catatan factual mengenai peperangan antara Jepang dan Sekutu di Indonesia, Runtuhnya Hindia Belanda merupakan kisah
singkat yang hidup mengenai peristiwa-peristiwa yang mengarah pada pecahnya
Perang Pasifik; gambaran mendebarkan mengenai pertempuran di udara, laut, dan
darat; serta pergumulan bangsa Indonesia menuju tahap sejarah yang berikutnya.
Judul : Runtuhnya Hindia Belanda
Penulis : Nino Oktorino
Editor : Eko Nugroho
Editor : Eko Nugroho
No. ISBN : 9786020208046
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm. : 240
Tahun Terbit : 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar