Selasa, 27 Agustus 2013

Perang Yang Tidak Boleh Dimenangkan: Kisah Perang Korea, 1950-1953


Pada tahun 1950, Perang Dingin tiba-tiba menjadi ”panas” ketika pihak Komunis Korea Utara menyerbu Korea Selatan. Sebagai tanda kebulatan tekad Barat dalam membendung agresi Komunis, Amerika Serikat segera mengirimkan pasukan di bawah payung PBB untuk membantu Korea Selatan. Dalam waktu empat bulan, Amerika kelihatannya bukan hanya berhasil menghalau pihak agresor tetapi juga akan menyatukan seluruh Korea. Namun, tepat saat kemenangan nyaris diraih, Cina Komunis, dengan dukungan Uni Soviet, melakukan intervensi. Diselimuti bayang-bayang pecahnya sebuah Perang Dunia III, konflik di Korea pun menjadi ”perang terbatas” pertama Amerika Serikat—sebuah perang yang tidak ditujukan untuk membuat musuh bertekuk lutut melainkan bersifat ”terbatas” untuk memelihara kelestarian Korea Selatan. Sebuah perang berlarut-larut yang menelan puluhan ribu jiwa prajurit Amerika, Perang Korea akhirnya menjadi perang pertama yang tidak dimenangkan oleh bangsa itu.

Kegagalan Amerika untuk meraih kemenangan total di Korea, hanya beberapa tahun setelah mereka memaksa musuh yang jauh lebih kuat bertekuk lutut dalam Perang Dunia II, mengisyaratkan tantangan baru yang dihadapi kekuatan militer Amerika pada zaman Perang Dingin. Dalam suatu zaman di mana tersedia senjata nuklir, bisa jadi kemenangan total mustahil dicapai. Sebuah Perang Yang Tidak Boleh Dimenangkan, Korea merupakan suatu konflik berlarut-larut yang tidak populer dan berakhir dengan hasil yang tidak memuaskan bangsa Amerika—sebuah pendahulu dari Perang Vietnam. 

Judul                : Perang yang Tidak Boleh Dimenangkan: Kisah Perang Korea, 1950-1953
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020220857 
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 188
Tahun Terbit  : 2013

Singa Bosnia


 ”Saya  tidak menentang Islam karena agama itu mendidik para prajurit dalam divisi ini bagi saya dan menjanjikan mereka surga jika mereka bertempur dan mati dalam pertempuran;

sebuah agama yang sangat praktis dan menarik bagi para prajurit!”

Reichsführer SS Heinrich Himmler



Bosnia-Hercegovia, 1941–1945. Terjepit dalam perang saudara berdarah di tengah-tengah perang yang lebih besar antara rakyat Yugoslavia dan kekuatan pendudukan Poros, kaum Muslim berusaha mencari bantuan untuk menyelamatkan komunitas mereka. Dan orang yang menjadi tumpuan harapan mereka ternyata adalah Heinrich Himmler, pemimpin SS Nazi yang ditakuti!

Harga yang harus mereka bayar: bersedia menjadi kaki tangan Nazi dan umpan peluru bagi kejayaan Reich Ketiga. Inilah kisah salah satu unit paling ganjil sekaligus kontroversial dalam sejarah Reich Ketiga: kisah para prajurit Muslim Bosnia dalam barisan Waffen-SS.  

Judul                : Singa Bosnia: Sejarah Divisi SS Handschar
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020210100
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 164
Tahun Terbit  : 2013 

Ingin tahu apa komentar pembaca yang budiman tentang buku ini? Silakan baca di sini

Legiun Arya Kehormatan


”Sekalipun memiliki rupa sama dengan seorang manusia, untermenschen (manusia rendahan) secara spiritual dan psikologis lebih rendah daripada binatang. Di dalam diri makhluk ini terdapat nafsu yang liar dan tidak terkendali: suatu keinginan tiada henti untuk menghancurkan, diliputi oleh nafsu yang paling primitif, kekacauan, dan kekejaman berdarah dingin …Tidak semua orang yang terlihat sebagai manusia adalah manusia. Terkutuklah orang yang melupakan hal ini.” 
”Der Untermensch”, pamflet  propaganda SS 

Pada akhir Perang Dunia II, para prajurit dari 30 lebih negara bertugas dalam angkatan bersenjata Jerman Nazi. Yang jauh lebih mengejutkan adalah bahwa rezim rasis Hitler, yang mengagung-agungkan superioritas ras dan kebudayaan Jermanik, ternyata juga merekrut apa yang mereka hina sebagai untermenschen. Ratusan ribu orang di antaranya adalah orang-orang minoritas Asia Uni Soviet, kelompok Slavia Balkan, orang Arab, serta orang India. Yang luar biasa lagi adalah fakta bahwa mereka terutama beragama Islam, Hindu, Sikh, dan Buddha!

Inilah kisah orang-orang Timur yang menjadi orang Barat semu, cerita tentang legiun ”Arya Kehormatan” Hitler.

Judul                : Legiun Arya Kehormatan
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020210117
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : 216
Tahun Terbit  : 2013

Ingin tahu apa kata pembaca tentang buku ini? Buka saja di sini


Sabtu, 24 Agustus 2013

Waffen-SS: Pasukan Pengawal Elit Hitler


”Swastika di topi baja kami
Panji lengan hitam-putih-merah
Pasukan Tempur Hitler
adalah nama kami.”
Sebuah lagu Partai Nazi



Sulit menemukan sebuah unit militer yang seunik dan sekontroversial Waffen-SS. Dimulai sebagai pengawal pribadi Hitler pada awal dasawarsa 1930-an, Waffen-SS berkembang menjadi sebuah kekuatan militer yang beranggotakan hampir satu juta orang. Sejak awal, mereka direncanakan menjadi sebuah barisan yang anggotanya digunakan secara khusus demi menjalankan keinginan Hitler: dari menjadi pasukan pengamanan khusus dalam negeri hingga berperang demi kejayaan ras Arya. Dari parade gemerlap dalam rapat-rapat akbar di Nürenberg di masa kejayaan Nazi hingga pertempuran yang suram di jantung kota Berlin menjelang keruntuhan Reich Ketiga, Waffen-SS merupakan kisah mengenai pembentukan, perkembangan dan catatan perang yang tercemar dari sebuah unit elite Jerman Nazi.       

Judul                : Waffen-SS: Pasukan Pengawal Elit Hitler
Penulis             : Nino Oktorino
Editor               : Eko Nugroho
No. ISBN         : 9786020217413 
Penerbit          : PT Elex Media Komputindo
Jumlah Hlm.   : vi + 222
Tahun Terbit  : 2013